Tuesday, February 12, 2008

Hitam Putih Hatiku

Minggu, Tanggal 9 September 2007 adalah hari yang cukup bermakna di hidupku. Pagi itu, aku sibuk mempersiapkan diri tuk berangkat ke pernikahan calon kaka iparku. Perasaanku saat itu serasa mengambang, sejuta tanya terucap di hati, apa yang akan terjadi nanti, saat aku harus datang ke rumah cowoku dan menemui orang tuanya.
Jam 5 pagi aku dan kaka perempuanku yang bernama vina mulai menyiapkan segala keperluan yang di perlukan untuk perjalanan ke rumah dudung di sumedang. Saat itu keadaan fisikku kurang sehat, sampai2 aku pun tak mau sarapan. Hi..hi.. padahal itu penting, karena aku akan menempuh perjalanan yang lumayan jauh lah.

Saat itu aku dan kakaku di antar oleh a andri dan bapak, kami naik motor menuju ke terminal cilembang.. udara pagi itu terasa dinginnn sekali. Tak disangka, cowoku tiba2 telepon, senang sekali rasanya. Hingga rasa dingin itu pun tak terasa lagi.

Kami menunggu cukup lama di terminal, hingga akhirnya sekitar jam 6:30 bus menuju sumedang pun berangkat.

Selama perjalanan, aa dudung senantiasa menemani aku, meski hanya lewat telepon, tapi itu sangat berarti untukku.

Sepanjang jalan kami membicarakan beberapa hal, yah sekedar menghilangkan rasa bosan.
Kemudian, tepat jam 9:30 akhirnya kami pun sampai di bunderan apa yah namanya hi..hi.. lupa.. yang pasti tempatnya di sumedang.

Dari situ kami langsung naik kendaraan umum bernomor 02, sayangnya gara2 itu angkot mood aku jadi berubah drastis. Hi..hi.. maklum lah, abis perjalanan yang cukup jauh, aku di boongin sama supir angkot itu, ada perasaan kecewa di hatiku saat itu, karena yah coba aja bayangin, waktu itu aku naik angkot yang penumpangnya tuh penuh banget, yah kaka aku memaksaku untuk menggunakan angkot itu karena si supir menjanjikan akan ada penumpang yang turun.

Namun ternyata sampai beberapa saat angkot itu melaju, tidak ada satu pun penumpang yang turun, saat itu aku merasa tersiksa sekali, hmm aku pake sepatu high hills dah gitu aku ga kebagian duduk.. Cuma dikasih tempat dikiitt banget…. Saat itu pun aku tak dapat menahan kesabaranku lagi, aku meminta supir memberhentikan kendaraanya dan aku pun turun. Sambil berucap beberapa kata pada kakak perempuanku.
Yah menyadari teh vina sudah memaksaku, akhirnya diapun meminta maaf.
Dan aku hanya terdiam saja, beruntung cowoku meneleponku kembali, sedikit terobati kekesalan di hati ini.
Hingga akhirnya kami pun sampai di Cibeureum Wetan, nama desa tempat orang tua dudung tinggal. Kami pun sudah di tunggu oleh kakak laki2nya yang bernama Gunawan. Saat itu bukan main.. dag dig dug jantungku hi..hi.. berdebar kenceng banget..

Sampe agak gemeter gitu lah hi.hi.. maklum, pertama kalinya aku datang menemui keluarga cowoku.

(Fhoto di bawah ini adalah ayah dan ibunya dudung)

Setelah itu, kami pun memasuki rumah dudung, disana ada orang tua, saudara, dan jg kakek angkatnya dudung. Perasaanku saat itu campur aduk, ada rasa senang, ada rasa takut, malunya jg ada, dah gitu rasa kesal aku pun masih tersisa di hati ini hi..hi..

Sampe2 saudaranya dudung bilang, kalo aku ini orang yang jutek he.h.e.. tapi emang jutek seh hi..hi..

Saat itu kami berbincang2 dengan orang tua dan saudara2 dudung. Yang lebih banyak omong seh teh vina.





Hmm kalo aku Cuma terdiam aja, yah Cuma bicara seperlunya saja. 2 jam lebih kami di sana, setelah itu, sekitar jam 12:30 kami pun pamit pulang.
Pas mo pulang.. ternyata kita dah di siapin banyak TAHU SUMEDANG.. hi..hi.. tau aja kalo daku ini suka banget sama yang namanya tahu hi.hi..
Waktu itu orang tua dudung, kasih TAHU SUMEDANG banyaakkkk banget.. hi..hi.. senengnya (dalam hati daku berucap).
Kemudian, kami di antar lagi oleh a gunawan, sampe2 dia mau nungguin kami naik bus meski lama jg.. uuh sampe 1,5 jam lebih. Karena saat itu memang agak sulit seh, penuuuhh mulu busnya, tapi akhirnya dapet jg he.h.e
3 jam perjalanan pulang membuat kami lumayan lelah, tapi lumayan seneng jg sih.. jam 5 sore akhirnya kami pun sampai di rumah. Legaaa sekali. Saat itu pun dudung menelepon ku kembali, memastikan bahwa aku pulang dengan selamat.
Perhatian dudung membuat aku semakin yakin, bahwa dia benar2 menyayangi dan mencintai aku. Hingga aku pun memberikan rasa cinta dan sayang yang tak terukur untuknya.

1 comment:

Serge Halimoncevich said...

Gift for your dream. Look at this http://worldmonumentlove.com/